Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara - Sejarah
Artikel ini akan menjelaskan tentang Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara.
--
『 Masa Praaksara 』
Zaman ketika masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan disebut masyarakat Indonesia zaman praaksara. Zaman ini berlangsung sejak manusia ada sampai manusia mengenal tulisan dalam kehidupan budayanya.
Pembagian Masa Praaksara
- Berdasarkan Geologi/ Proses Terbentuknya Bumi
- Masa Arkeozoikum
Arkeozoikum adalah masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu, keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan udara saat itu masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
- Masa Paleozoikum
Paleozoikum berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Paleozoikum disebut juga zaman Primer. Pada masa ini bumi sudah mulai terbentuk. Hal ini karena telah terjadi penurunan suhu bumi dan bumi lambat laun menjadi dingin. Akibatnya, di bumi sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu, seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, dan reptil yang bentuknya kecil dan jumlahnya banyak.
- Masa Mesozoikum
Mesozoikum berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga zaman Sekunder. Pada masa ini, kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil semakin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti dinosaurus dan atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang ditemukan, antara lain dinosaurus panjangnya 12 meter, atlantosaurus 30 meter. Pada masa ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih rendah tingkatannya.
- Masa Neozoikum
Neozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah mulai stabil. Kehidupan makin berkembang dan beraneka ragam. Masa ini dibagi menjadi dua zaman berikut ini.
- Zaman Tersier
Pada masa ini, reptil raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang menyusui berkembang dengan baik, dan primata, seperti monyet dan kera sudah dapat ditemukan.
- Zaman Kuarter
Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Tanda-tanda kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Kurun waktu ini dibagi dalam dua bagian, sebagai berikut.
- Kala Pleistosen (Dilluvium)
Kala Pleistosen berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia mulai ada dan terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Air berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan Kutub Utara tertutup es. Di daerah yang berjauhan dari Kutub Utara, terjadi musim hujan.
- Kala Holosen (Alluvium)
Kala Holosen dimulai 20.000 tahun hingga dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia cerdas (Homo sapiens) yang merupakan nenek moyang dari manusia modern.
- Kala Pleistosen (Dilluvium)
- Zaman Tersier
- Masa Arkeozoikum
- Berdasarkan Arkeologi/ Penemuan Sejarah
- Masa Paleolitikum (Zaman batu tua)
Zaman ini ditandai dengan adanya dua kebudayaan, yaitu:
- Kebudayaan Pacitan -- Peninggalan berupa kapak genggam (chopper). Manusia pendukung: Pithecanthropus Erectus.
- Kebudayaan Ngandong -- Peninggalan berupa flakes, alat dari bahan serpih, dan alat dari tulang. Manusia pendukung: Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.
Pada zaman ini, alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Kebudayaan dan alat-alat tersebut adalah:
- Kapak genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper" (alat penetak/pemotong).
- Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa, alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
- Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon, yang dapat dipergunakan untuk mengupas makanan.
- Kehidupan masih food gathering atau zaman berburu mengumpulkan makanan (berburu dan meramu).
- Kehidupan nomaden atau berpindah-pindah.
Alat-alat dari tulang dan flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi, dan buah-buahan.
- Masa Mesolithikum (Zaman batu tengah)
Zaman ini ditandai dengan adanya dua kebudayaan, yaitu:
- Kebudayaan Kjokken moddinger (kebudayaan sampah dapur).
- Kebudayaan Abre Souche Roche (kebudayaan dalam gue-gua).
Kebudayaan dan alat-alat zaman mesolithikum:
- Pebble-culture (alat kebudayaan kapak genggam) diperoleh di kjokkenmodinger atau fosil sampah dapur dari tumpukan kerang yang telah membatu.
- Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa, alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
- Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon, yang dapat dipergunakan untuk mengupas makanan.
- Flakes culture (kebudayaan alat serpin) didapatkan di abris sous roche. abris sous roche adalah gua tempat tinggal manusia pra sejarah.
- Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Paput Melanoscid yang merupakan nenek moyang dan bangsa papua, semang aeta, sakai, dan aborigin.
- Kehidupan masih food gathering atau nomaden tingkat lanjut.
- Berdasarkan peninggalannya zaman ini sezaman dengan zaman Bacson Hoabinh dari Vietnam.
- Masa Neolithikum (Zaman batu muda)
Zaman ini ditandai dengan adanya dua kebudayaan, yaitu:
- Kebudayaan kapak persegi
- Kebudayaon kapak lonjong
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Kebudayaan dan alat-alat zaman neolithikum:
- Kapak persegi, misalnya: beliung, pacul dan torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
- Kapak bahu, sama seperti kapak persegi, hanya di bagian yang dikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya ditemukan di Mihahasa.
- Kapak lonjong, banyak ditemukan di Papua, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak.
- Perhiasan (gelang dan kalung dari batu yang indah) ditemukan di Jawa Barat.
- Pakaian (dari kulit kayu).
- Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Sumba.
- Adanya perubahan dari food gathering ke food producing (revolusi neolithik).
- Adanya perubahan dari nomaden ke sedenter.
Manusia pendukung kebudayaan neolithikum adalah bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia bermigrasi ke Indonesia pada 2000 SM disebut juga bangsa Proto Melayu (Melayu Tua).
- Masa Megalithikum
Kebudayaan megalithikum muncul pada zaman neolithikum dan berkembang semakin pesat pada zaman kebudayaan logam. Pada zaman ini sudah mengenal religi yang kompleks dan sudah mengenal bergotong-royong. Hasil kebudayaan zaman megalithikum sebagai berikut:
- Menhir -- Tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang.
- Sarkofagus -- Keranda bentuk seperti lesung yang mempunyai tutup.
- Dolmen -- Meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, yang digunakan untuk kuburan.
- Kubur batu -- Peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain.
- Punden berundak-undak -- Bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat.
- Benda-benda peninggalan tersebar di Nias, Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Sumba, dan Flores.
- Masa Perundagian (Zaman logam)
Zaman ini terbagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman perunggu dan zaman besi.
Kebudayaan perunggu sering disebut juga sebagai kebudayaan Dongson-Tongkin, Tiongkok Selatan sesuai dari tempat asalnya. Kebudayaan perunggu sudah mengenal pembagian kerja dan mengenal teknik pembuatan logam, antara lain acire perdue (lilin hilang) dan bivalve (setangkap). Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia disebutkan berikut ini:
- Kapak corong (kapak perunggu) -- Banyak ditemukan di Sumatera Sela tan, Jawa, Bal, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Papua Kegunaan sebagai alat perkakas.
- Nekara -- Perunggu berbentuk berumbung perunggu yang berpinggang atau mirip seperti dandang yang ditelungkupkan. Berfungsi sebagai alat bunyi-bunyian atau genderang penunggu yang dibunyikan saat upacara keagamaan, pengantar roh, dan upacara meminta hujan Bany ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Se layar, dan Kepulauan Kei.
- Moko -- Berbentuk seperti nekara namun dengan ukuran yang lebih kecil dan ramping, Moko banyak ditemukan di daerah kepulauan Alor. Moko berfungsi sebagai mas kawin.
- Bejana perunggu -- Bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tanda Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera.
- Arca-arca perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumejang (Jatim), dan Bogor (Jabar).
- Perhiasan/manik-manik, gelang, anting-anting, kalung, dan cincin
Zaman besi adalah zaman ketika orang sudah dapat melebur bijih be sinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Oleh karena itu membutuhkan suhu yang sangat panas untuk melebur bijih besi, maka alat-alat yang dihasilkanpun lebih sempurna. Benda-benda hasil pening galan zaman besi tidak begitu banyak karena alat-alat tersebut telah berkarat dan hancur. Zaman besi menandakan zaman terakhir dari zaman praaksara.
- Masa Paleolitikum (Zaman batu tua)
Demikian penjelasan mengenai Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara yang ada di artikel ini. Kalau kamu ingin lebih tahu tentang Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara, kamu bisa coba kuis hanya di Akui.
Posting Komentar