Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia - Sejarah
『 Perkembangan Pengaruh Hindu-Buddha 』
Pelayaran dan perdagangan internasional yang melewati wilayah Indonesia menjadi salah satu sarana untuk menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha. Melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan inilah diduga terjadi interaksi budaya. Bangsa Indonesia yang juga telah memiliki peradaban tinggi mampu melakukan filteralisasi kebudayaan sehingga terjadi akulturasi.
Agama Buddha
Penyebaran agama Buddha di Indonesia lebih awal dari agama Hindu. Agama dan kebudayaan Buddha masuk di Indonesia sekitar abad ke-2 M, didasarkan pada penumuan Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan dan Jember. Patung-patung itu berlanggam Amarawati. Dalam penyebaran agama Buddha mengenal adanya misi penyiaran agama yang disebut Dharmaduta. Dalam terminologi Buddhis, Dharmaduta dikenal sebagai pengkhotbah atau penyebar Dharma kepada umat manusia agar mereka berbahagia. Agama Buddha yang tersebar di Indonesia beraliran Buddha Mahayana. Perkembangan terutama pada kerajaan Syailendra dan Kerajaan Sriwijaya.
Ciri khas agama Buddha
- Tidak mengenal sistem kasta.
- Bersifat Monotheisme.
- Kitab yang dimiliki adalah Tripitaka.
- Winayapitaka -- berisi peraturan hukum agama Buddha.
- Sutranatapitaka -- berisi wejangan/petuah Siddhartha Gautama/Sang Buddha.
- Abhidarmapitaka -- berisi penjelasan agama Buddha.
- Terdapat 2 aliran dalam Agama Buddha.
- Buddha Mahayana -- kendaraan besar menuju surga.
- Hinayana -- kendaraan kecil menuju surga.
Agama Hindu
Proses masuknya agama Hindu di Indonesia ada beberapa teori yang dapat dipakai sebagai penjelasannya, sebagai berikut:
- Teori Brahmana -- Tokoh yang mengemukakan adalah Van Leur. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kaum pemuka agama.
- Teori Ksatria -- Tokoh yang mengemukakan adalah C.C. Berg dan J.L. Moens. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kaum bangsawan melalui penaklukan wilayah.
- Teori Waisya -- Tokoh yang mengemukakan adalah N.J. Krom. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh pedangang.
- Teori Arus Balik -- Tokoh yang mengemukakan adalah F.D.K. Bosch. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu di Indonesia diperkenalkan oleh orang Indonesia sendiri yang belajar agama Hindu di India kemudian pulang dan mengenalkannya di Indonesai.
- Teori Sudra -- Tokoh yang mengemukakan adalah Von Van Faber. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kasta sudra (budak). Mereka datang ke Indonesia untuk memperbaiki nasibnya sekaligus menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Ciri khas agama Hindu
- Mengenal sistem kasta untuk memurnikan ras bangsa Arya.
- Brahmana -- terdiri dari pemuka agama.
- Ksatria -- terdiri dari kaum bangsawan/prajurit.
- Waisya -- terdiri dari kaum pedagang.
- Sudra -- terdiri dari kaum budak.
- Bersifat Polytheisme (memuja banyak dewa). Ada 3 dewa utama dalam masyarakat agama Hindu yang disebut Trimurti yang terdiri dari: Dewa Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara), dan Dewa Siwa (Dewa Perusak).
- Kitab yang dimiliki adalah Weda.
- Reg Weda -- berisi ajaran pokok agama Hindu.
- Sama Weda -- berisi nyanyian dan pujian.
- Yayur Weda -- berisi doa-doa keagamaan.
- Atharwa Weda -- berisi doa-doa menyembuhkan penyakit.
- Terdapat 2 aliran dalam Agama Buddha.
- Hindu Siwa -- adanya pemujaan terhadap Dewa Siwa.
- Hindu Waisnawa -- adanya pemujaan terhadap Dewa Wisnu.
『 Peninggalan Pengaruh Hindu-Buddha 』
Dalam hubungan dengan kebudayaan, telah terjadi akulturasi kebudayaan India dan kebudayaan Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
Kepercayaan/Agama
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia. Bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan dinamisme. Kemudian, masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi. Masuk dan berkembangnya pengaruh terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan dewa-dewa alam.
Pemerintahan/Politik
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia sudah mengenal sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan kepala suku berlangsung secara demokratis, yaitu salah seorang kepala suku merupakan pemimpin yang dipilih dan kelompok sukunya, karena memiliki kelebihan dari anggota kelompok suku lainnya Akan tetapi setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddhha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintahkan kerajaannya secara turun-temurun. (Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan, melainkan oleh keturunan).
Kebudayaan dan Kesenian
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengarah Hindu-Buddha di Indonesia pada bangunan candi. Candi Hindu maupun candi Buddha di temukan di Sumatera, Jawa, dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan bangsa India. Pola dasar candi merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi megalithikum, yaitu bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi wujud candi, seperti Candi Borobudur.
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya arca Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief cerita Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.
Seni Sastra Seni sastra India turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia Bahasa sansekerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, Dalem perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini, pengaruh bahasa Sansekerta cukup dominan terutama dalam istilah-istilah pemerintahan juga kitab-kitab kuno d Indonesia banyak yang menggunakan bahasa Sansekerta. Contohnya adalah
- Arujunawiwaha -- karya Empu Kanwa pada zaman pemerintahan Airlangga.
- Bharatayudha -- karya Empu Sedah dan Empu Panuluh pada zaman kerajaan Kediri.
- Gatutkacasraya -- karya Empu Panuluh pada zaman Kerajaan Kediri.
- Arjunawijaya -- karya Empu tantular pada zaman Kerajaan Majapahit.
Ilmu Pengetahuan
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan penggunaaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.
Posting Komentar