Analytical Exposition Text - Bahasa Inggris

『 Analytical Exposition Text 』

Analytical exposition is the text that describes the writer's opinion on phenomenal issues without persuading the reader to do anything. This text will only convince the reader that the phenomenon is important/worthy to be discussed by providing arguments that support the topic.

Dari pengertian di atas, maka Analytical Exposition Text merupakan text yang berisi pemikiran penulis tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya, baik benda, kejadian, ataupun tempat.

Teks ini termasuk dalam argumentative text karena menunjukkan suatu pendapat (argumen) terhadap sesuatu. Fungsi sosialnya adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas. Kamu perlu ingat, kalau analytical exposition text tidak “berusaha” mengubah sudut pandang pembacanya. Teks ini murni hanya berisi pendapat penulis.

Struktur Analytical Exposition Text

  • Thesis -- Pada bagian thesis ini, penulis harus memberitahu pembaca tentang topik utama yang akan ditulisnya. Thesis selalu bisa kamu temukan di paragraf pertama teks. Di bagian ini, pembaca juga bisa melihat mengapa penulis memberikan pendapat terhadap hal yang menjadi topiknya.
  • Arguments -- Penulis akan menuliskan pendapat untuk mendukung topik utama yang telah disampaikan sebelumnya. Biasanya dalam analytical exposition terdapat lebih dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan, pembaca akan semakin percaya bahwa topik yang dibahas adalah topik yang penting atau membutuhkan perhatian.
  • Reiteration/Conclusion -- Bagian ini selalu terletak di akhir teks dan menjadi paragraf penutup tulisan. Reiteration berisi penegasan kembali posisi dan pendapat penulis terhadap topik utama.

Kaidah Kebahasaan Analytical Exposition Text

  • Menggunakan Simple Present Tense.
  • Menggunakan kata-kata yang mengekspresikan pikiran atau perasaan penulis, contohnya: experience, feel, know, realize, sense, think, dll.
  • Menggunakan internal conjunction yaitu kata penghubung yang menghubungkan argumen di antara dua klausula. Internal Conjuction dapat dibagi menjadi 4 kategori dibawah ini.

  • Internal Conjuction
    1. Addition (penambahan) Contohnya besides, in addition, further.
    2. Comparisons (perbandingan), seperti but, vice versa, meanwhile, on the other hand.
    3. Time (waktu), misalnya kata second, then, then, next.
    4. Cause-effect (akibat). Contoh katanya antara lain consequence, as a result, so, the result.


  • Menggunakan causal conjunctions (reason–why) atau sebab-akibat. Misalnya kata as a result, because, by, consequently, despite, due to, for that reason, dll.